“SMPN 1 Jiwan, Pawiyatan Berdisiplin, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Kebangsaan dan Lingkungan Hidup.”

Selasa, 20 Oktober 2015

Peringatan 10 Muharram 1437 H

SANTUNAN TERHADAP PESERTA DIDIK
"YATIM / PIATU"
SMP NEGERI 1 JIWAN


Jiwan. Pada kesempatan usai pelaksanaan Apel Pagi Do'a Bersama di halaman sekolah, salah satu pembina keagamaan Agama Islam di SMP Negeri 1 Jiwan menyampaikan himbauan kepada para peserta didik yang Muslim untuk mengamalkan puasa sunnah selama dua hari yaitu tanggal 22 dan 23 Oktober 2015 yang bertepatan dengan tanggal 9 dan 10 Muharram 1437 H. 
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan rencana kegiatan sekolah dalam rangka memperingati tanggal 10 Muharram akan menyelenggarakan acara "Pemberian Santunan" kepada para peserta didik yang berstatus Yatim/Piatu sejumlah kurang lebih 150 orang. Dana santunan disediakan dari orang tua asuh yaitu bapak/ibu guru dan karyawan SMP Negeri 1 Jiwan.
Acara tersebut insya Allah akan diselenggarakan pada hari Jum'at tanggal 23 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB di Aula.

Sambutan Kepala SMPN 1 Jiwan

Dokumentasi Penyerahan Santunan
Tanggal 10 Muharram 1437 H

Tahun sebelumnya penyerahan santunan diselenggarakan di halaman sekolah usai pelaksanaan upacara bendera hari senin sebagaimana tampak pada photo di atas.
Semoga acara yang sederhana ini membawa manfaat yang besar terhadap terjalinnya hubungan yang erat dan kasih sayang yang tulus antara pendidik dan peserta didik di SMP Negeri 1 Jiwan, agar Allah SWT melimpahkan anugerah berupa keberkahan ilmu bagi warga sekolah. Aamiin.


RENUNGAN:

Sebagian masyarakat kita beranggapan bahwa ‘Hari Rayanya’ anak-anak yatim itu adalah pada Bulan Muharram, tepatnya tanggal 10 Muharram. Kita bisa lihat pada Bulan Muharram, berbagai kegiatan amal digelar untuk anak-anak yatim, semua komponen masyarakat baik personal maupun lembaga, seolah berlomba untuk ambil bagian, mereka (anak-anak yatim) bagaikan artis dadakan pada hari itu, ya inilah Hari Raya Yatim. Apabila dikaji lebih mendalam, tentang anggapan bahwa Bulan Muharram adalah “Lebarannya Yatim” dan seakan-akan menjadi “WAJIB” untuk merayakannya, ternyata pemahaman itu keliru, karena menyandarkannya pada sebuah hadits palsu, yang bunyinya seperti ini:

“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyura’ (tanggal 10 Mu-harram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat”.

Dengan tidak bermaksud mengatakan bahwa menyantuni yatim di Bulan Muharram sebagai suatu kesia-siaan, namun sepertinya perlu juga disampaikan, bahwa anak-anak yatim itu tidak hanya hidup di Bulan Muharram lalu kita lupakan mereka pada 11 bulan selanjutnya. Begitu mulianya bagi setiap orang yang mau berbagi dengan anak-anak yang kurang beruntung ini, dengan tidak hanya melakukan amal kebaikan itu di satu bulan saja. Ada Bulan Ramadhan sebagai bulan agung yang dimuliakan Allah SWT dan Rasulullah SAW, sebagai sarana beramal lebih banyak lagi, apatah lagi membantu menyantuni anak-anak yatim. Adapun tentang keutamaan menyayangi mereka, banyak ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut

Allah SWT berfirman:

‘Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin”. (QS. Al Ma’un : 1-3)

Rasulullah SAW, dalam sebuah hadits shahihnya, bersabda:

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
(HR. Abu Ya’la dan Thabrani, Shahih At Targhib, Al-Albaniy: 2543).

Begitu istimewanya anak-anak yatim itu, sehingga Rasulullah SAW mengatakan:

“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya.
(HR. Bukhari)

SUBHANALLAH, begitu teramat istimewanya mereka (anak-anak yatim) sehingga, amat sangat disayangkan sekali sekiranya Ramadhan yang dipahami kemuliaan dan keutamaannya, berlalu tanpa kebaikan untuk mereka. Anak-anak yatim, merupakan amanah Allah SWT yang dititipkan kepada kita, mereka adalah bagian dari potret hidup yang menggambarkan, bahwa sesungguhnya “sangat tidak nyaman” ketika seorang anak tidak memiliki ayah sebagai pelindung, memberinya makan dan pakaian, dan hal kebahagiaan yang lainnya. Mereka juga bagian dari ujian terhadap keimanan hamba, mengingatkan akan pentingnya makna UKHUWWAH, TAKAFFUL dan BERKASIH SAYANG. Mereka lah sumber cahaya, yang dapat MELUNAKKAN HATI yang keras, mengenyahkan sifat SIFAT BAKHIL/KIKIR terhadap harta, serta menjadi sarana bagi dibukanya pintu-pintu rezeki. 

Rasulullah SAW mengatakan:

“Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya: sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR Thabrani, Targhib)

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari no. 1442 & Muslim no.1016)

Sungguh sangat beruntung, jika Ramadhan kali ini, dipenuhi dengan aktivitas sosial guna menyayangi mereka dan mengajaknya bergembira di bulan penuh mulia ini. Menyayangi mereka, bukan sekadar mengajaknya BERBUKA PUASA namun harus lebih dari itu, memberikan sedekah dengan menyisihkan harta untuk mereka bersekolah dan menyiapkan mereka bersuka cita di hari kemenangan (’Idul Fitri) adalah bagian dari akhlak mulia kepadanya. Kita sangat berharap, bahwasannya Ramadhan kali ini, yang bisa jadi menjadi Ramadhan terakhir bagi kita, dapat diisi dengan prestasi amal yang lebih banyak, dapat mensucikan harta yang dimiliki, sehingga beroleh keberkahan dari apapun yang dimiliki.

Harta dengan berbagai aksesorisnya adalah milik Allah SWT yang dititipkan sementara kepada kita, tidak akan pernah kekal, bahkan bisa jadi akan habis dan lenyap sama sekali. Harta yang bersih akan mendatangkan ketenangan, keberkahan dalam hidup sekaligus menjadi penolak bala dan penyakit. Namun sebaliknya, harta yang kotor, yang hanya ditumpuk karena takut berkurang atau hilang, yang dibelanjakan hanya untuk diri dan keluarganya, yang dipertontonkan kepada orang – hanya untuk mendapatkan pujian, acapkali menjadi “sandungan” dan mengundang FITNAH dalam hidup. Oleh karena seorang hamba akan mencapai hakikat KEBAIKAN dengan SEDEKAH sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Sedekah itu tak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588)

Mari kita optimalkan Ramadhan dengan mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim, karena efek kebaikan dari optimalisasi amal di Bulan Ramadhan akan terus dapat dilanjutkan pada bulan-bulan selanjutnya. Setelah Ramadhan pun kita akan terus menerus ingat dengan anak-anak yatim, karena sesungguhnya mereka pun memiliki hak untuk diperhatikan, bukan hanya di bulan Muharram atau bulan Ramadhan saja.

sumber: dakwatuna.com

*Red.

Selasa, 06 Oktober 2015

Pengurus OSIS Tahun 2016/2017

PENGURUS OSIS SMP NEGERI 1 JIWAN
TAHUN 2016/2017



NoJabatanNama SiswaKelas
1.Ketua: Puspa KesumaningtyasKelas: 8-J
2.Wakil Ketua I: Yudha Vira SamuderaKelas: 7-I
3.Wakil Ketua II: Muhammad Rayhan Putra AriadiKelas: 8-C
4.Sekretaris: Rizki Nur UtamiKelas: 8-B
5.Wakil Sekretaris I: Nana RusmawatiKelas: 8-H
6.Wakil Sekretaris II: Sukma Hidayanti OktavianaKelas: 8-E
7.Bendahara: Aulliya Dwi ArmitaKelas: 8-J
8.Wakil Bendahara I: Ailsa Santika PutriKelas: 7-D
9.Wakil Bendahara II: Zenitha Gelina InachysKelas: 8-K


                   Ditetapkan di : Jiwan
Pada tanggal : 3 September 2016

Oleh : Kepala SMPN 1 Jiwan

ttd

Drs. DIDIK UTOMO, M.Pd
NIP. 19651012 199903 1 004

Suka Berpantun?



CONTOH-CONTOH PANTUN NASEHAT
TERHADAP ANAK



Disebut pantun nasehat karena di dalamnya terdapat wejangan-wejangan. Dalam suasana kasih serta cinta kepada anak-anak mutiara jiwa. Wejangan adalah petuah, petunjuk, serta bimbingan. Agar anak-anak meniti jalan benar dalam kehidupan. Nasehat artinya tulus murni. Agar wejangan menyentuh hati. Bukan berasal dari api kemarahan. Sehingga anak membangun dinding penghalang. 
Pantun merupakan penuntun; yang membimbing dengan santun. Dalam irama dan etika. Dalam nada dan hiburan. Maka pantun nasehat ini diberikan. Kepada saudara dan handai taulan. Moga-moga mendapat ajaran. Dapat dibawa dalam kehidupan. 

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK UNTUK HORMATI ORANG TUA 
Anakanda hendaknya mengerti. Orang tua mesti dihormati. Sebagai suara dari nurani. Sebagai ajaran budi pekerti. Orang tua adalah gerbang. Agar bahagia datang menjelang.
Jagalah olehmu. Hati perasaan Ayah dan Ibu. Jangan sesekali berkata "ah!". Saat orang tua memerintah. Turuti apa yang dikata. Sejauh selaras perintah agama. Agar hidupmu penuh pahala. Kelak hidup dicurahi berkah.
Orang tua ladang surga. Jika engkau laksanakan tuntunan agama. Dan memang setiap tindak tanduk. Menurut perintah agama haruslah tunduk. 

Inilah pantun-pantun nasehat. Untuk anakanda pemantik semangat. Dengarlah dengan hati menyimak. Moga turun kepadamu segenap berkat.
Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa

Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga
Dari apa kue lemang
Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang

Bapak tani menanam tebu
Pembeli datang bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga

Empek-empek ditambah cuka
Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa

Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa

Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK UNTUK BELAJAR RAJIN

Wahai ananda permata Ibunda. Kumpulkan ilmu di dalam qalbu. Sedalam-dalam yang engkau bisa. Walaupun jauh jalan yang kau tempuh. Ilmu laksana lentera. Api penerang di gelap gulita. Penunjuk jalan pemagar jiwa. Agar dirimu tidak terlena.
Ilmu sejati membawa kedamaian. Di dalam hati ilmu bersemayam. Pembawanya bagaikan padi. Makin tunduk jika berisi. Ilmu sejati membuat jiwa. Semakin permai wajahpun berwibawa. Karena ia mengenalkan kita. Kepada Tuhan Sang Pencipta.

Hendaklah kau luruskan niat. Hendak semangat haruslah bulat. Ilmu bukan untuk dunia. Bukan sebagai pengungkit harta. Bila ilmu memang ada. Harta datang dengan sendirinya. Karena segala yang bermanfaat. Akan menetap di muka Bumi. Meski apa yang terjadi.

Wahai ananda permata Ayahanda. Hormati guru pembawa cahaya. Ikhlas menerima sekalipun bercela. Karena merekapun adalah manusia.

Hendaknya engkau hormati guru. Agar tercurah segala ilmu. Karena semakin engkau merendah. Engkau akan luas seperti samudra. Jangan sombong jangan takabur. Kelak berkah ilmu menjadi luntur. Ilmu kelak tiada guna. Segala usahamu menjadi sia-sia. 

Belajarlah engkau dengan tekun. Bagaikan sebutir benih di dalam kebun. Meskipun kecil terlihat mata. Lama-lama besar menjelma. Menggapai ilmu jangan menyerah. Apalagi mundur dan kalah. Kelak hati menjadi dungu. Budi pekerti engkau tak kan tahu. Berikut contoh pantun nasehat anak tentang belajar. 



Bangau terbang iring-iringan
Terbang jauh satu kepakan
Al Quran adalah pegangan
Jangan pernah dilupakan


Tari piring tari saman
Tari lilin apinya berpijar
Al Quran adalah pedoman
Rajin-rajinlah ananda belajar


Mentari pagi sinarnya hangat
Berangkat kerja ke Pulau Rengat
Belajar haruslah semangat
Jangan tersalah pada niat


Kancil menulis di daun lontar
Ketika mentari telah bersinar
Belajar bukan sekedar pintar
Tapi menjadi pribadi benar


Memancing ikan diberi umpan
Agar datang si ikan toman
Ilmu ibarat kemudi sampan
Agar hidup di garis tujuan


Apa gunanya tumbuhan temu
Ramuan jamu dengan lengkuas
Bila hati dipenuhi ilmu
Jiwanya besar pikirannya luas


Ikan nila berpindah kolam
Mencari kawan namanya tiram
Jika ilmu semakin dalam
Jiwa berani hatinya tentram


Sungguh indah syair setanggi
Merangkai kata bagai hiasan
Ilmu itu harus tinggi
Jangan dunia sebagai batasan


Apa namanya kepala kereta
Namanya masinis bukan nakhoda
Apa tujuan ilmu kita
Tujuannya mengenal Sang Pencipta


Kolam penuh ikan sepat
Untuk dimasak di daun talas
Jika ingin ilmu manfaat
Cari guru yang tulus ikhlas


Elang terbang ke atas awan
Turun bangau badannya kumal
Bukan banyaknya pengetahuan
Ilmu adalah banyaknya amal


Ngengat mengejar kura-kura
Bertemu mereka di pelimbahan
Semangat bagai api membara
Tiada padam oleh godaan


Laut dalam tempat berenang
Tempat ikan bermain-main
Sehari seutas benang
Setahun menjadi sehelai kain


Lebah dipimpin seekor ratu
Mencari bunga dekat kencur
Air lembut menetes di batu
Lama-lama batupun hancur


Sepah tebu rasanya hambar
Bila dibakar pasti berkobar
Jika engkau terus bersabar
Ilmumu pasti akan lebar


Jangan tertipu dunia semu
Tinggal di dunia hanya sepagi
Jika engkau orang berilmu
Derajatmu pasti meninggi


Dari mana datangnya wahyu
Kepada Nabi wahyu turun
Dari mana datangnya ilmu
Dari belajar dengan tekun



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK DALAM BERTEMAN

Pergilah ke tengah taman
Menikmati bunga menawan
Carilah olehmu teman
Yang dapat dijadikan pedoman


Amat ternama bunga selasih
Bunga indah slalu berseri
Jika hatimu selalu bersih
Engkau akan dikelilingi kasih




JAGALAH

Contoh Pantun Nasehat Anak Untuk Menjaga Diri. Pantun akan kami sajikan. Untukmu ananda kasih pujaan. Moga engkau slalu dengarkan. Semua petuah jadi pedoman. Jagalah dirimu wahai ananda. Dari semua mara bahaya. Yang meletup dari dalam diri. Banyak insan tiada mengerti.

Jaga dirimu dari keburukan. Sifat jelek bisikan setan. Memang kadang sudah lumrah. Yang buruk itu terlihat indah. Namun jika engkau berilmu. Engkaupun pasti sudah tahu. Yang buruk kadang dihiasi. Keindahan berwana warni.

Namun tetaplah engkau setia. Kepada fitrah yang tercipta. Sebagai hamba dari Yang Esa. Patuhlah engkau senantiasa. Bila engkau bermaksiat. Rasa nikmat hanya sekejap. Sengsara jiwa sepanjang zaman. Di dunia pun dapat kau rasakan.

Rasa dosa rasa bersalah. Serta hidup yang menjadi susah. Adalah sebagai pertanda. Agar engkau pulang kembali pada-Nya. Itulah kasih sayang-Nya. Agar engkau tiada meneruskan. Perbuatan silap dan kerusakan. Kembali ke taman penuh kedamaian.


Berburu ke bukit kapur
Bawa senjata panah sangkur
Jaga diri dari kufur
Niscaya hidup penuh syukur


Kulit harimau elok disamak
Untuk tidur dengan nyenyak
Jaga diri dari tamak
Niscaya temanmu akan banyak


Pasar baru ramai marak
Tangan bertepuk mulut bersorak
Jaga diri dari congkak
Agar hidup tak luluh lantak


Air tertampung dalam tangki
Siram bunga agar tak mati
Jaga diri dari iri dengki
Niscaya sentosa relung hati


Tanam keladi tanam talas
Bawah matahari cahaya panas
Jaga diri dari malas
Niscaya punya banyak emas


Jalan-jalan ke Kota Medan
Pulangnya bawa burung bayang
Jaga diri dari godaan
Niscaya diri bertemu kejayaan



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK TENTANG AKHLAK TERPUJI

Hendaklah engkau hiasi diri. Dengan segenap akhlak terpuji. Sepanjang zaman yang kau lalui. Semasa nafas tersisa masih. Ingat-lah wahai ananda. Semua akhlak pasti tercatat. Tidak hilang tidak-lah cacat. Segenap kebaikan yang engkau lakukan. Akan berubah menjadi istana. Sebagian menjadi sungainya. Sebagian menjadi jiwa sentosa.

Tetapi ingatlah pula. Segala maksiat yang sesaat. Kan menjadi siksa tiada terkira. Di akherat penuh sengsara. Berharaplah mendapat surga. Dan takutlah pada neraka. Karena itulah perintah. Dari Allah dalam Kitab Suci-Nya.

Lalu carilah olehmu. Keridhaan Tuhan alam semesta. Agar Dia meridhai pula. Terhadap dirimu wahai ananda.






Mari nanda memanjat kelapa
Hari panas sangat dahaga
Adat baik bertutur sapa
Sopan santun harus dijaga


Cahaya terang sang matahari
Lebih terang dari pelita
Pandai-pandai membawa diri
Orang sayang hiduppun bahagia


Kacang tanah rasanya gurih
Tapi pedas si buah pala
Bantu teman jangan berpamrih
Kepada Allah mengharap pahala


Dari mana kain batik
Dari pasar tanjung pinang
Jaga lisan berkata baik
Niscaya orang menjadi senang


Perih sekali tertancap ilalang
Sangat sakit susah hilang
Tajamnya kata bagai pedang
Sekali terluka tetap terkenang


Pergi ke Padang berjalan kaki
Jangan letih dipaksakan
Luka pedang dapat diobati
Luka hati susah disembuhkan


Emas perak tersimpan di rongga
Banyak yang suka mutiara
Berbuat baik kepada tetangga
Niscaya diri banyak saudara


Di manakah hidupnya ikan-ikan
Di laut dalam mereka berenang
Salahnya orang dimaafkan
Jiwa besar hatimu lapang




SHOLAT JUMAT


Bertemu teman mesti menyapa
Jika hujat terjadi kilat
Coba lihat jam berapa
Jam sebelas berangkat sholat


Jangan membuang air beras
Pada bunga kita siramkan
Ayo mandi lekas-lekas
Sholat Jumat akan ditegakan


Ayam diintai oleh rubah
Jamu pahit sedang diseduh
Jika khatib sedang khutbah
Simak ia jangan bergaduh


Pohon rindang banyak dahan
Jangan dahan dipatahkan
Hadapkan hati kepada Tuhan
Ayah dan Ibu engkau doakan


Di eropa hujan salju
Memang cuacanya sudah lain
Pulang sholat ganti baju
Makan dahulu barulah main


Pasar baru tempanya kain
Pergi ke sana beli satu
Silakan ananda pergi main
Jangan sampai lupa waktu


Ikan mabuk terkena tuba
Ambil ketika tuba mendera
Jika petang sudah tiba
Pulang ke rumah dengan segera


Membeli bawal dapat tenggiri
Karena pikiran tidak tertib
Segera mandi bersihkan diri
Lalu tunaikan sholat magrib


Tali kekang terikat kendur
Kudanya lari entah kemana
Bila malam segera tidur
Bergadang itu tiada guna


BERSYUKUR


Berkicau merdu burung tekukur
Kepakan sayap terbang kabur
Selalulah belajar bersyukur
Niscaya rezeki tambah subur


Tekukur turun memakan sepat
Anak kera membawa lepat
Jika syukur menjadi sifat
Segenap bahagia ananda dapat


Memetik padi bersisa masih
Sisa dipatuk si burung nuri
Syukur itu berterimakasih
kepada Tuhan Maha Pemberi


Jika padi dimakan tekukur
Jangan lempar dengan lumpur
Jika Nanda tiada bersyukur
Artinya hidup dalam kufur


Burung tekukur berlaksa-laksa
Merdu sekali bunyi kicaunya
Orang kufur mendapat siksa
Di akherat dan di dunia




CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK AGAR JUJUR JANGAN BERDUSTA

Hidup itu mesti jujur. Agar badan mendapat mujur. Bukan saja mujur di dunia. Moga mujur di akherat kelak. Jauhkan darimu dusta. Karena dusta dibenci oleh Yang Esa. Tinggalkanlah jangan kau teruskan. Semoga engkau mendapat kemaafan. 

Meski apapun terjadi. Kejujuran tetap terpatri. Ia tak boleh lepas. Harus menyatu bagaikan nafas. Jika jujur selalu. Tiada takut dalam hatimu. Karena engkau dalam kebenaran. Maka ketentraman bersemayam. 




Tunggu kabar tunggu berita
Kepada orang ditanyakan
Jangan bohong haramkan dusta
Apa yang benar engkau katakan


Hutan bakau menjadi taman
Agar pantai tiada hancur
Jika engkau ingin berteman
jauhkan dusta besarkan jujur


Makan di lepau naik pedati
Potong nilam pakai pisau
Jika engkau jujur hati
Hidup tentram jauhlah risau


Syahadat itu yang pertama
Mesti diresap sejiwa raga
Jujur itu landasan agama
Teguh dipegang sekuat tenaga


Puteri suka bunga petunia
Tanamnya di taman luas lega
Jangan mengharap pahala dunia
Jujur kita untuk ke surga


Terhampar luas bukit hijau
Hijau karena warna rumput
Dusta itu bagaikan ranjau
Membuat engkau jadi penakut


Sampan perahu mengejar kayak
Dari hulu tak kena-kena
Dusta itu bagaikan riak
Membuat hati gundah gulana


Matahari bercahaya silau
Anak negeri pergi merantau
Dusta itu bagaikan pisau
Membuat pikiran selalu risau


BEKERJA KERAS JANGAN MALAS


Ibu merenda adik main layang
Anak Melayu bermain gada
Wahai nanda yang kusayang
Dengarkan olehmu nasehat ayahanda

Air tajin menyiram talas
Membeli bumbu duitnya di laci
Hiduplah rajin jangan malas
Orang malas banyak yang benci

Tuan raja belajar menari
Ditemani para hulubalang
Hidup rajin bagaikan mentari
Kelak hidupmu akan cemerlang

Kucing hutan belang di kaki
Dipungut oleh anak petani
Rajin itu mengundang rezeki
Membuat mudah hidup ini

PENUTUP

Kereta berjalan di atas roda
Raja menghela memberi tanda
Dengarkanlah wahai ananda
Cukup-lah nasehat dari ayahanda

Bahtera berlayar ke Selat Sunda
Gelombangnya besar senantiasa
Turuti-lah nasehat ibunda
Kelak hidupmu makmur sentosa



Cukup sampai di sini kiranya dari pantun seribu. Tidak pernah berhenti berharap bahwa setiap pantun yang disampaikan kami, memberi kebaikan kepada Anda semua.


**dikutip dari berbagai sumber.

Selasa, 22 September 2015

Kurikulum

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH


Jiwan
SMP Negeri 1 Jiwan tahun ini menerapkan 2 macam kurikulum, yaitu Kurikulum tahun 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kelas VIII dan IX menggunakan kurikulum 2013 sedangkan kelas VII menerapkan kurikulum merdeka.

Sabtu, 19 September 2015

Festival Gamelan

CARAKA BUDAYA SMP NEGERI 1 JIWAN TAMPIL MEMUKAU DI 20th YOGJAKARTA GAMELAN FESTIVAL 2015



JIWAN

Warga SMP Negeri 1 Jiwan pantas bangga dan gembira pasalnya kelompok musik karawitan yang pernah menjadi Juara 1 dalam Pekan Seni Pelajar  (PSP) Tingkat SMP Se-Jawa Timur pada bulan Juni lalu dipilih mewalili Provinsi Jawa Timur di event Internasional, 20th Yogjakarta Gamelan Festival 2015 di Yogjakarta. Festival yang diselenggarakan di Concert Hall Taman Budaya Yogjakarta selama tiga malam itu (dari tanggal 15 sd, 17 Agustus 2015 ) diikuti kelompok gamelan dari Yogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur ( Madiun ), Bandung, Kalimantan, Australia serta kelompok anak-anak difabel.
Caraka Budaya sebutan kelompok Karawitan SMP Negeri 1 Jiwan mampu tampil memukau di hadapan ratusan penonton yang sebagian dari Mancanegara. Mereka terdiri dari Nuzul, Adi, Kesar, Rio, Reza, Rahmat, Bayu, Andri, Khanafi, dan Bramana mampu tampil kompak dan percaya diri. “Kami bersyukur dan bangga mampu membawa nama baik Kabupaten Madiun bahkan Propinsi Jawa Timur. Ini pengalaman yang luar biasa kami bisa tampil bersama seniman kelas dunia.” Ungkap Bramana mantan ketua OSIS. Menurut Patmi Muljani, S.Pd selaku pembina seni Kerawitan SMP Negeri 1 Jiwan bahwa kunci keberhasilan mereka adalah latihan yang sungguh-sungguh dan disiplin, selain karena mereka sudah mempunyai cukup pengalaman.”

PHBA Maulid Nabi

SMP NEGERI 1 JIWAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW Pengajian Umum bersama Ustadz Ismail Hasan (Da'i 5 Negara) I. LATAR BELAKANG Na...

“To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat) Theodore Roosevelt