Extra Pencak Seni
Maksud dan Tujuan:
Kurang lebih sudah 2 bulan yang lalu di SMP Negeri 1 Jiwan dimulai pembangunan masjid yang akan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan pembiasaan agama Islam bagi siswa/siswi yang Muslim. Karena sebagaimana dinyatakan oleh Drs. Masykuri, M.Pd penulis artikel pengamalan budaya agama di sekolah, sebagai upaya sistematis menjalankan implementasi religious culture di sekolah perlu dilengkapi dengan sarana pendukung, di antaranya: tempat ibadah (jika mayoritas peserta didik beragama Islam maka perlu ada mushalla atau masjid), sarana pendukung ibadah (misalnya, untuk muslim: tempat wudhu, kamar mandi, mukena, mimbar, dan sebagainya), alat peraga praktik ibadah, pun juga demikian jika diperlukan sekolah menyediakan lokal atau untuk peribadatan siswa/siswi non-Muslim.
Tempat ibadah yang sedang dibangun sebenarnya bukan mendirikan yang baru, karena sebelumnya sudah ada bangunan mushalla namun kurang memadai untuk proses pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan jumlah siswa yang menempati lokal sekolah tersebut mencapai 600-an orang. Kiranya akan sangat tidak efektif pelaksanaan pendidikan agamanya. Terlebih kita semua menyadari betapa besarnya badai pengaruh yang berasal dari berbagai media yang mana anak dengan bebas dan leluasa untuk mengambil sendiri sebagai hal yang digugu dan ditiru sehingga menancap dan mengakar pada kepribadian dan prilakunya. Sebagai anekdotnya bukan guru yang mereka gugu dan mereka tiru, akan tetapi malah tokoh atau orang-orang yang kurang bertanggung terhadap generasi penerus.
Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah melalui pembelajaran di kelas dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran kali 40 menit setiap minggunya, tidaklah cukup untuk membekali siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Sehingga, tidaklah adil apabila permasalahan moral peserta didik hanya dibebankan kepada guru pendidikan agama saja, tanpa didukung oleh pihak-pihak yang terkait di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya lain yang dilakukan secara terus-menerus dan tersistem. Sehingga pengamalan nilai-nilai pendidikan agama menjadi budaya dalam komunitas sekolah dan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tujuan pendidikan agama Islam seperti yang diamanahkan oleh pemerintah dapat dicapai dengan baik.
Dengan alasan yang demikian panjang lebar, maka kami mohon keikhlasan para warga sekolah khususnya dan para warga masyarakat yang peduli terhadap pendidikan generasi muda untuk ikut mendukung pembangunan masjid tersebut, baik dukungan moril maupun spirituil.
Ref.
DitPAIS, Budaya Keagamaan di Sekolah (Modul 3: Kemenag RI, 2011), 45.Masykuri, Drs, M.Pd, dalam http://misunankalijogo.blogspot.com/2008/03/
Pendidikan Multikultural dalam Pluralisme Bangsa.
Budaya Jawa yang satu ini telah diminati tidak saja lingkup nasional tetapi telah mencapai lingkup internasional. Budaya ini memiliki keunikan yang luar biasa dari segi keserasian dan keselarasan permainan alat musiknya ditambah lagi dengan kekompakan para pemainnya.Seni karawitan adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain (Suhastjarja,1984).
Di SMPN 1 Jiwan ekstrakurikuler ini cukup banyak peminatnya, baik siswa putra maupun putri. Dan bapak/ibu guru pembina pun juga banyak yang antusias membimbing para siswa. Satu kali dalam sepekan mereka latihan dengan penuh semangat sehingga syukur alhamdulillah mereka mendapatkan hasil yang cukup menggembirakan. Mereka dipercaya untuk mengikuti lomba karawitan tingkat provinsi Jawa Timur mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun.
Rajin dan tekunlah berlatih ya, agar menjadi mahir. Dan kelak bisa menjadi pelatih-pelatih muda berbakat.
* Red. BlogTim
Ayo segera kirimkan posting Anda.
Satu lagi prestasi telah diukir oleh dua orang siswa dari dua jenis perlombaan yang berbeda. Usai pelaksanaan upacara rutin hari senin, bertempat halaman SMP Negeri 1 Jiwan gedung barat diselenggarakan acara singkat penyerahan piala dari siswa kepada Kepala Sekolah dan pemberian reward dari Kepala sekolah kepada siswa/siswa atas keberhasilan mereka mengharumkan nama sekolah.
Bagus Muhammad Nurwanto berhasil memenangi lomba MTQ Tingkat Kabupaten Madiun Juara 3. Kejuaraan yang satunya adalah perlombaan kreasi Sampah juga mendapatkan Juara.
Kita patut mengacungi jempol terhadap upaya pemerintah khususnya Kabupaten Madiun yang telah menjalinkan kerjasama antara Kantor Lingkungan Hidup dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun untuk menyelenggarakan sebuah acara yang sangat penting bagi siswa dan civitas akademika. Sebuah upaya pendidikan Lingkungan Hidup agar sejak dini anak bisa tumbuh kesadaran terhadap pemeliharaan kelestarian lingkungan. Mengolah sampah agar bisa bernilai manfaat tentunya bisa bernilai guna dan mengurangi sampah yang terbuang percuma atau hanya sekedar dibakar.
Kepala sekolah berjanji akan memberikan reward berupa dana pendidikan bagi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama sekolah. Semangat ya, rajinlah berlatih dan tekunlah berkreasi, jangan lupa taat kepada kedua tua, bapak / ibu guru, dan juga ulama'. Semoga di tahun yang akan datang kalian bisa sukses. Thank's for your present.
1. Berdisiplin
2.
Berbudi luhur
3. Berprestasi
4. Berwawasan kebangsaan
5. Berbudaya lingkungan hidup
Dalam
upaya mewujudkan visi yang telah dicanangkan, SMP Negeri 1 Jiwan menetapkan misi yang terprogram dan terukur,
adapun misi yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Agar terwujudnya lulusan yang berdisiplin.
2. Agar terwujudnya
lulusan yang berbudi luhur.
a. Melaksanakan pendidikan keagamaan yang baik, untuk mewujudkan lulusan yang taat
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing di sekolah.
b.
Melaksanakan pembudayaan membaca kitab suci, melalui kegiatan pengembangan diri
(PD),
c.
Menyusun jadwal pelaksanaan hafalan
surat-surat pendek.
d.
Mengembangkan sikap toleran dengan memberikan informasi yang membangun atas
terjadinya perbedaan dalam hal amaliah beragama.
e.
Membudayakan sikap jujur dan bertanggung jawab dengan mengurangi budaya menyontek
dan mengurangi budaya terlambat dalam mengumpulkan tugas.
f.
Membudayakan sikap hormat dan patuh kepada guru dan orang tua dengan
melaksanakan dengan penggunaan bahasa Jawa Krama inggil (satu hari berbahasa
krama) dan adab berbicara / bertingkah laku ketika berkomunikasi dengan guru.
g.
Membudayakan sikap beretika dalam berinteraksi sosial tidak melakukan
perundungan dengan dilaksanakannya sosialisasi hal perundungan.
3. Agar
tewujudnya lulusan yang berprestasi
a.
Melaksanakan proses pembelajaran dan ekstra kurikuler yang profesional,
b.
Membudayakan budaya membaca dan berhitung,
c.
Mengadakan dorongan semangat agar lulusan berminat untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi (tidak putus sekolah),
4.
Agar terwujudnya lulusan yang berwawasan kebangsaan,
5. Agar
terwujudnya lulusan yang berwawasan
lingkungan hidup,
a. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya di sekolah,
b. Membudayakan kegiatan reboisasi di sekolah,
Tujuan
yang ingin dicapai manajemen sekolah dalam upaya mewujudkan visi dan misi
sekolah dirumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang terbiasa beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
2.
Menghasilkan lulusan yang mampu membaca kitab suci agamanya
3. Menghasilkan
lulusan yang hafal surat-surat pendek (30 surat-surat pendek)
4. Menghasilkan
lulusan yang toleran terhadap perbedaan amaliah beragama.
5. Menghasilkan
lulusan yang jujur dan bertanggung jawab.
6. Menghasilkan
lulusan yang hormat dan patuh pada orang tua dan guru.
7.
Menghasilkan lulusan yang beretika dalam berinteraksi tidak melakukan
perundungan.
8. Menghasilkan lulusan yang berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik.
9. Menghasilkan lulusan yang berbudaya baca dan menghitung.
10. Menghasilkan lulusan yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.SMP NEGERI 1 JIWAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW Pengajian Umum bersama Ustadz Ismail Hasan (Da'i 5 Negara) I. LATAR BELAKANG Na...